Dunia saat ini dihantui oleh isu global warming
(perubahan iklim) yang dalam waktu tidak lebih dari seabad akan menunjukkan
akibatnya dan berpotensi memporak-porandakan peradaban manusia. Bencana-bencana
yang dipicu karena ketidakstabilan iklim tersebut mulai banyak menelan korban
yang tidak sedikit. Meski hanya berupa studi-studi atau prediksi-prediksi
(perkiraan), ada baiknya kita mewaspadai peringatan ini. Berikut ini 10
kejadian yang diprediksi akan terjadi di masa depan akibat pengaruh global
warming.
1. Angin Topan Akan Bertiup Lebih Dahsyat
Badai Katrina !
Belum bisa dijelaskan apakah
global warming bertanggung jawab atas terjadinya badai Katrina. Akan tetapi,
ada indikasi-indikasi yang mengaitkan bahwa global warming akan menciptakan
badai-badai berkategori 5 - badai Katrina sendiri berkategori 4 saat menghantam
Lousiana. Kekuatan badai dimulai dari adanya air hangat dan model-model ramalan
menunjukkan badai di masa depan akan menjadi lebih dahsyat seiring dengan
naiknya temperatur lautan. Global warming juga membuat badai-badai itu lebih
destruktif dengan naiknya permukaan laut yang memicu banjir yang lebih besar di
wilayah pesisir.
2. Global Warming Bisa Memicu Terorisme
Terrorism-Migration !
Global warming bisa menciptakan
kondisi ketidakstabilan di negara-negara miskin, sehingga memicu terjadinya
migrasi dan menjadi tempat subur berkembangnya terorisme. Kondisi negara yang
tidak stabil akibat iklim yang keras dan tidak menentu menyebabkan banyak orang
meninggalkan negaranya dan karena tekanan beberapa di antaranya bisa melakukan
tindakan yang mengarah terorisme. Belum lagi masalah akibat penolakan dari
negara yang didatangi para imigran ini.
3. Great Barrier Reef Lenyap
dalam 20 Tahun
Great-Barrier-Gone !
Naiknya air laut akibat pemanasan
global dalam 20 tahun akan menenggelamkan gugusan karang ajaib ini. Charlie,
mantan kepala peneliti di Australian Institute of Marine Science mengatakan
pada The Times: “Tidak ada harapan, Great Barrier akan lenyap 20 tahun lagi
atau lebih. Sekali karbon dioksida (CO2) menyentuh level seperti yang
diprediksi antara tahun 2030 dan 2060, seluruh karang akan lenyap. Hal ini
didukung para peneliti karang dan juga semua organisasi terkait lainnya. Ini
sudah kritis dan beginilah kenyataanya”. Sebagaimana yang dikutip dari
perkataan Charlie dalam wawancara eksklusif.
4. Gurun Sahara Akan Menghijau
Para ilmuwan melihat tanda-tanda
bahwa gurun sahara dan wilayah di sekitarnya menghijau akibat makin meningkatnya curah hujan. Hujan ini mampu merevitalisasi wilayah gersangnya
sehingga menarik komunitas petani. Kecenderungan menyusutnya gurun ini
dijelaskan oleh model-model iklim, yang memprediksi kembalinya ke kondisi yang
merubah Sahara menjadi padang rumput subur seperti sekitar 12 ribu tahun yang
lalu.
5. Hewan-hewan akan
Menyusut
Studi baru menyebutkan bahwa
spesies-spesies hewan akan mengalami penyusutan rata-rata hingga 50 persen dari
massa tubuhnya dalam 30 tahun terakhir. Penelitian awal terhadap domba menduga
bahwa musim dingin yang lebih pendek dan ringan membuat domba-domba itu tidak
menambah berat badannya untuk bertahan hidup pada tahun pertama hidupnya.
Faktor seperti ini dapat juga mempengaruhi populasi ikan. Para peneliti
menyebutkan perubahan iklim ini bisa mengganggu siklus rantai makanan, dimana
predator di puncak rantai makanan lah yang paling terpengaruhi karena
menyusutnya mangsa.
6. Hutan Amazon Akan Berubah
Menjadi Gurun
Memiliki jutaan spesies dan
cadangan 1/5 air bersih dunia, hutan Amazon merupakan hutan hujan tropis
terbesar di dunia. Tapi pemanasan global dan penggundulan hutan membalikkan
fungsi hutan sebagai penyerap karbon dan merubah 30-60 persen hutan menjadi
padang rumput kering. Proyeksi-proyeksi menunjukkan bahwa hutan ini bisa lenyap
menjelang tahun 2050.
7. Indonesia Kehilangan Ribuan
Pulaunya
Indonesia-Island-Sink !
Akibat global warming, sedikitnya
2000 pulau kecil di kepulauan Indonesia mungkin akan hilang sebelum tahun 2030
dan hal ini diperparah sebagai konsekuensi penambangan liar dan aktivitas lain
yang merusak lingkungan. Indonesia hingga saat ini telah kehilangan sedikitnya
24 dari 17.504 pulau-pulau di wilayahnya.
8. London Tenggelam Tahun
2100
Tidak hanya karang dan
pulau-pulau landai yang terancam global warming. Faktanya sebuah ancaman besar
juga menghantui wilayah kota besar di wilayah pantai yang beresiko tenggelam di
bawah air akibat naiknya permukaan laut. Lusinan kota-kota dunia termasuk
London dan New York bisa saja lenyap tenggelam menjelang akhir abad ini.
Menurut penelitian yang menyebutkan bahwa global warming akan mengakibatkan
naiknya permukaan air laut lebih cpt dari yg diprediksi sblmnya. London trmsk
kota besar yang beresiko tinggi seperti digambarkan dalam sebuah film tahun
2007 berjudul “Flood”. Menurut para ahli kota ini akan tenggelam tidak sampai
100 tahun lagi.
9. Pegunungan
Alpen Mencair
Tahun-tahun belakangan ini
terlihat pengurangan intensitas salju di wilayah-wilayah rendah, menyusutnya
volume glacier (sungai es), dan juga meningkatnya cairnya wilayah es beku. Hal
ini berdampak langsung pada aktivitas turisme di musim dingin. Diprediksi
glacier-glacier itu akan hilang antara tahun 2030 dan 2050. Itali dan Swiss
telah memutuskan untuk menggambar ulang batas-batas wilayah mereka akibat
berkurangnya glacier-glacier di Alpine dan menyapu tanda batas-batas wilayah
dua negara itu.
10. Kepulauan
Maldiva Tenggelam
Wilayah kepulauan rendah dan flat
yang dikelilingi lautan diprediksi akan ditenggelamkan oleh lautan yng
mengelilinginya itu. Hal ini merupakan berita buruk bagi para penghuninya dan
juga bagi dunia pariwisata yang mengandalkan pantai-pantai berpasir putih
dengan air hangatnya, salah satunya adalah kepulauan Maldiva. Para peneliti
memberi waktu tidak lebih dari seratus thn sbelum kepulauan ini bebar-benar
lenyap ditelan samudera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar