Rabu, 13 Februari 2013

Beranak dalam Kubur


coffin birth adalah fenomena yang terjadi pada wanita hamil yang telah meninggal

Beranak dalam Kubur - Pernahkah anda mendengar istilah beranak dalam kubur? Yeah, setidaknya istilah ini mengacur pada sebuah film horor "Beranak dalam Kubur" yang dimainkan Suzanna atau hanya sekadar olok-olokan saja.

Namun, tahukah Anda semua bahwa istilah tersebut bukan hanya mengacu pada istilah untuk film atau olok-olokan melainkan pada sebuah fenomena yang istilah medisnya disebut coffin birth.

Apa Itu Coffin Birth?
Coffin birth merupakan suatu istilah yang digunakan seorang pemeriksa jenazah (coroner) untuk proses kelahiran spontan yang terjadi pada wanita hamil yang sudah meninggal. Hal ini, biasanya terjadi beberapa minggu atau beberapa bulan selepas meninggalnya si wanita. Akan tetapi, bayi yang dilahirkan tidak dalam kondisi bernyawa juga.

Bagaimana Proses Coffin Birth?
Saat proses dekomposisi tubuh di dalam tanah, terbentuk suatu gas alami yang kemudian memberikan tekanan cukup kuat untuk mendorong bayi.

“Kondisi ini bisa terjadi jika tubuh mayat tidak diawetkan dengan cara dibalsem. Tapi, jika tubuh dibalsem dengan benar maka fenomena [coffin birth, red.] tersebut tidak akan mungkin bisa terjadi,” ujar Boyd Stephens - Kepala Pemeriksa Medis di San Fransisco, seperti dikutip dari USAToday.

Kapan Fenomena Coffin Birth Pernah Terjadi?
Fenomena coffin birth pernah terjadi pada bulan April 2003 di sebuah makam di timur laut San Francisco. Saat itu, Boyd bersama tim penyelidik yang menemukan dan mengungkap fenomena ini. Coffin birth merupakan alasan paling masuk akal dari ditemukannya tubuh wanita hamil yang membusuk dengan bayi yang keluar secara terpisah.

Sejarah Coffin Birth
Istilah coffin birth didefinisikan kali pertama dalam bahasa Jerman, yaitu sarggeburt. Fenomena kelahiran semacam ini sebenarnya telah terjadi sepanjang sejarah manusia, sebelum adanya teknik pengawetan dengan cara pembalseman pada mayat. Namun, sejak teknik pembalseman atau pengawetan lainnya semakin modern, maka fenomena ini sudah sangat langka terjadi. Sejak awal abad ke-21, coffin birth sudah sangat jarang terjadi. Di sisi lain, kelahiran pada ibu yang sudah meninggal masih mungkin terjadi, jika kematiannya diakibatkan oleh kecelakaan atau pembunuhan yang tidak mungkin prosedur pembalseman dilakukan.

Para ahli forensik menyatakan bahwa coffin birth atau terkadang disebut kelahiran postmortem bisa memakan waktu beberapa minggu atau bulan baru terjadi. Hal ini tergantung pada faktor-faktor eksternal seperti suhu di luar tubuh atau dari dalam tubuh jenazah wanita itu sendiri. Karena, diperlukan gas yang cukup dari dalam tubuh akibat proses pembusukan.

Jadi, arwah gentanyangan dalam film Suzanna itu bisa jadi benar-benar ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar